by: Denise E. Hands, Robert D. Brown
Landscape and Urban Planning 58 (2002) 57-70
Resume
Lanskap
yang terbengkalai memiliki potensi untuk meningkatkan keanekaragaman hayati dan
fungsi ekologi dari suatu area dan juga menyediakan area yang dapat digunakan
oleh publik. Salah satu masalah terbesar dari proyek rehabilitasi adalah soal
presepsi publik. Orang cenderung memiliki visual
preference terhadap area yang alami dibanding yang telah dibangun.
Penelitian dilakukan untuk membuktikan bagaimana desain dapat meningkatkan
estetika dan daya tarik. Dimulai dengan menguji potensi dari beberapa elemen desain
terhadap visual preferences pada
lanskap. Penelitian ini mengkaji soal visual
preferences dari karyawan yang bekerja di Cytec Canada Welland Plant di
Niagara Falls.
Perusahaan
Cytec menempati 800-acre berdekatan dengan Welland River di kota Niagara Falls,
Canada. Fasilitasnya dibangun selama Perang Dunia II sebagai pabrik senjata,
dan berubah menjadi pabrik pupuk setelah masa Perang berakhir. Sekarang dijadikan tempat produksi fosfin. Alasan
utama Cytec ingin merehabilitasi lahannya adalah untuk meningkatkan kualitas
estetika area ini untuk kepentingan pekerja, lingkungan sekitar, dan clients. Sekitar 200 acres di pusat area
telah dibongkar, dan merupakan area yang akan direhabilitasi. Area ini setiap
hari dilalui oleh para pekerja, sehingga dianggap sebagai area yang memiliki
prioritas visual.
Penelitian
ini menggunakan Simulasi Visual dari lanskap pada establishment and maturity stage, dan melalui kuisioner akan
mendata pekerja untuk mengindikasi visual
preference mereka.
1.
Representasi Fotografi
Tiap simulasi menggunakan dasar lanskap
view yang sama. Base foto dipilih
untuk mewakili tipikal pemandangan yang sama dan juga dipilih yang berdekatan
dengan pintu masuk, karena area itu merupakan area yang dilalui setiap hari
oleh semua responden saat masuk kedalam site. Jarak pemandangan yang diambil
dalam gambar adalah sekitar 30-45 ft, dan itu merupakan jarak yang dapat
dilihat juga dari dalam mobil yang berjalan melalui jalur dari pintu masuk ke
dalam area tersebut. Base foto akan di overlay
dengan berbagai foto untuk menunjukan ilustrasi perubahan lanskap pada site
yang sama menggunakan Photoshop. Dibuat 2 variables bebas yaitu warna dan apparent human intent yang dievaluasi
pada establishment and maturity stage.
Warna hijau dan coklat dianggap sebagai
background karena merupakan warna primer dari padang rumput dan tidak masuk
dalam hitungan variable. Elemen desain seperti pengelompokan warna/ tekstur,
dan pemberian elemen yang bukan tanaman seperti batu, sangkar burung, papan
nama, masuk kedalam variable apparent
human intent.
2.
Kuisioner
Simulasi
foto dibagi menjadi 4 set, mewakili awal establishment
stage pada tiap 2 variable bebas. Responden harus memberi nilai setiap foto
dari skala 1-7. Lalu mereka diharuskan untuk menjelaskan apa yang mereka suka
dari foto yang mereka beri nilai tinggi dan sebaliknya. Kemudian responden
diperbolehkan mencantumkan komentar tambahan mengenai keinginan mereka terhadap
lanskap teratment di area tersebut.
3.
Pengumpulan Data
Survey
dilakukan dengan memberikan kuisioner pada saat gajian bulanan karyawan agar
semua karyawan dipastikan menerimanya dan tidak mengganggu aktivitas jam kerja.
Sebelumnya, foto simulasi dan brosur mengenai penelitian ini telah disebar di
papan bulletin departemen, di kantin, dan area-area pusat kantor.
Hasil
dan analisa menunjukkan