PAGE

Selasa, 23 Februari 2010

TERBENTUKNYA RUANG DARI BIDANG HORISONTAL DAN VERTIKAL


Ruang terbentuk oleh 3 elemen pembentuk ruang, yaitu:
1. Bidang alas atau lantai (the base plane) HORIZONTAL FACE
2. Bidang langit-langit atau atap (the overhead plane) HORIZONTAL FACE
3. Bidang pembatas atau dinding (the vertical space divider) VERTICAL FACE


LANTAI
Sebagai bidang alas besar pengaruhnya terhadap pembentukan ruang dari bidang horisontal, karena bidang ini erat hubungannya dengan fungsi ruangnya.
Permukaan lantai pada ruang luar dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
• Bahan keras, jenisnya seperti: batu, kerikil, pasir, beton, aspal dan sebagainya.


• Bahan lunak, jenisnya seperti rumput, tanah dan sebagainya.


• Sebidang lantai yang mempunyai sifat bahan yang bebeda dari permukaan lantai sekitarnya akan membentuk kesan ruang tersendiri.

Pengaruh perbedaan bahan tersebut dipergunakan untuk membedakan fungsi-fungsi ruang luar yang berlainan. Selain perbedaan bahan lantai, perbedaan tinggi pada suatu bidang lantai akan membentuk kesan dan fungsi ruang yang baru tanpa mengganggu hubungan visual antara ruang-ruang itu. Pada ruang luar yang luas, perbedaan tinggi lantai pada sebagian bidangnya dapat mengurangi rasa monoton dan menciptakan kesan ruang yng lebih manusiawi.

LANGIT-LANGIT
merupakan unsur-unsur horisontal pembentuk ruang, seperti:
pergola




plafon



DINDING
Sebagai pembatas ruang luar yang dapat di bedakan menjadi 3 macam, yaitu:

• Dinding masif, dapat berupa permukaan tanah yang miring atau vertikal (dinding alami), atau dapat pula berupa pasangan batu bata, beton dsb. Sifat dinding ini sangat kuat dalam pembentukan ruang.


dinding masif

• Dinding transparan, terdiri dari bidang yang transparan, seperti:
1. Pagar bambu, logam, kayu yang ditata tidak rapat

2. Pohon pohon dan semak yang renggang. Sifat dinding ini kurang kuat dalam pembentukan ruang.



penataan pohon yang tidak rapat menjadi sebuah dinding transparan

• Dinding semu, merupakan dinding yang dibentuk oleh perasaan pengamat setelah mengamati suatu objek atau keadaan. Dinding ini dapat terbentuk oleh garis-garis batas, misalnya garis batas air sungai, air laut dan cakrawala.